Notulen Rapat

 Pertemuan Singkat Rencana Pengadaan Diskusi Pusat Studi Bersama Senat Mahasiswa Kampus STT WalterPost Jayapura bertempat di Kantor Pusat Studi

Sentani, 20 Februari 2023

Waktu; Hari Senin, 20 Februari 2023, pada pukul 02:12 – 03:34

Pertemuan dihadirin oleh:  1) Rutina Labene, 2) Marten Gobay, 3) Hengki Wamuni, 4) Jemina Wenda dan 5) Anti Kogoya.

Rapat dimulai dengan cerita perjalanan kakak Rutina ke Surabaya menghadiri kegiatan jumpa para akademisi dan peneliti terdiri dari kawasan Asia Tengara satu minggu yang lalu bersama Ibu Dr. Ligia Giay.

Dilanjutkan melakukan tukar pikiran yang intens menyoal beragam realita sekitar kampung Sereh Sentani mencakup semua aspek sebagai salah satu beban yang belum disentuh oleh gereja dan pemerintah setempat. Kasus kecanduan narkoba, perhubungan bebas berbeda jenis yang terjangkit penyakit HIV AIDS, kesehatan dan pendidikan, orang asli Sentani yang menjadi warga parasit ketika tanah adatnya telah beralih kepada pendatang, sikap orang asli Sentani yang pemalas mengharapkan hasil yang lebih besar tanpa kerja. Pada pihak lain berdatangan masyarakat pengungsi dari berbagai titik daerah konflik yang terlantar tanpa kepedulian di sekitar Jayapura, kunjungan orang-orang yang ada di penjara dan masih ada banyak persoalan  lagi. Termasuk banyak persoalan sosial internal masyarakat juga yang semakin degradasi pertumbuhan iman warga gereja.

Dari beragam kenyataan di tengah-tengah kita, kakak Rut menjelaskan; kita sebagai masyarakat subjek dari semua dampak harus menyadari fungsi peran. Ketika kita mampu memahami dirinya sendiri dengan persoalannya menjadi satu kekuatan dasar membantu diri kita sendiri dengan menulis. Saat ini bukan lagi waktunya rampiaskan emosinya dalam demonstrasi, bahan cerita panjang tanpa menulis, bukan lagi selalu dilayar smartphone tulis pada dinding jejaring sosial berlalu begitu saja. Tidak akan menolong kita. Hanya dengan kekuatan menulis punya nyali menawan mata pemerhati sosial dunia membantu mengangkat tingkat publik sesuai spesial masing-masing seperti halnya Southeast Asian Neighborhoods Network Symposium 2023 dimana tempat mengedukasi riset-riset hasil temuan lapangan sumber masyarakat subjek dari dampak berbagai pembangunan pemerintah dan para korporat. Mereka sangat tersedia ingin membantu ketika kita mulai dari sekitar kita dan apa yang kita bisa.

Ia menjelaskan lebih lanjut, suatu hal yang sangat penting sekali adalah setelah memahami konteks dirinya dibekali pengatahuan ilmu sosial yang kita emban harus bermanfaat untuk masyarakat yang rentan. Seperti apa yang dikatakan oleh Yesaya Berlin; menjadi manusia yang bebas, yang dimaksudkan dengan merealisasikan potensi yang dimiliki yang sejati sebagai melawan kebalikan dari yang diperbudak oleh kesadaran palsu, oleh pikiran dan perasaan keliru.

Tengah-tengah diskusi intens, menegaskan penting peran mahasiswa wujud tridarma perguruan tinggi pada butir kedua  dan ketiga tentang riset dan pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa memiliki status sentral dalam melihat, mengmati, menambung, mendokumentasikan dan publikasi serta menyuarakan sebagai sumbangan bakti mahasiswa teologi  terhadap kenyataan di tengah gereja dan sosial masyarakat. Forum Southeast Asian Neighborhoods Network Symposium akan membantu fasilitasi mahasiswa magang ke kawasan lain untuk melakukan penelitian. Tempat tersebut memberikan ruang bagi mahasiswa yang ingin meriset kawasan lokal, regional, nasional dan internasional. Sesuai kebutuhan misalnya Papua, mahasiswa S1 melakukan kajian lokal seperti kunjungan orang sakit, wawancara dengan masyarakat disekitar tempat kita berada dan sebagainya.

Marthen Gobai selaku bidang keorganisasian Senat Mahasiswa menangkapi, pihaknya sangat setuju dengan agenda rencana berdiskusi mengundang Senat mahasiswa. Maka ia bersedia bernegosiasi dengan pimpinan mahasiswa.

Dilanjutkan Ruty, perlu ada kesiapan pihak mahasiswa seperti; berperan sebagai notulis, pimpin diskusi dan penangkap. Diskusi diadakan bentuk diskusi panel. Tapi waktunya belum ditentukan.

Diskusi semakin intensif pokok bahasan beralih ke pelayanan pastoral pendekatan sosial masyarakat. Marthen berbagi cerita pengalaman pelayanan memenangan orang-orang pemabuk, pecandu narkoba, komersial dan anak-anak yang terlantarkan oleh orang tua. Ia membangun hubungan lewat pendekatan membuka tempat kerja seperti mengajak melakukan usaha mini. Mengajak mereka yang terjerumus ke dalam interaksi sosial baru kalangan remaja untuk usaha mini bertujuan membawa fikiran mereka dari tempat kebiasaan mereka ke tempa lain. Marten menegaskan selain itu harus ada ruang bagi orang-orang tersebut dan kesempatan mencurhat isi hatinya kepada orang lain. Beralasan dengan pengalamannya beberapa hari lalu di gedung Rumah Doa bagi bangsa-bangsa, hadirkan pelajar tingkat SMP seluruh Jayapura mengadakan doa penyembuhan batin. Hengki Menambahkan, selain itu membawa ke konteks yang lebih kecil melalui percakapan personal. Perkumpulan cerita anak muda papua bisa mengagas teologi publik. Sehingga dengan kisah seseorang menolong orang lain yang memiliki pengalaman serupa atau berbeda.

Pertemuan singkat berakhir dengan menyepakati melakukan diskusi bersama mahasiswa Teologi, perihal pijakan dari beberapa pokok masalah di atas dan menentukan dan mengatur peran mahasiswa Teologi kedepan.

Komentar