REFERENSI BUKU
"TEOLOGI KRISTEN ASIA - Tema-tema yang Tempail ke Permukaan" Oleh Douglas J. Elwood
By Hengki Wamuni
Buku karya Douglas J. Elwood yang diterjemahkan Indonesia oleh B.A. Abetnego dengan judul Teologi Kristen Asia ini mengurai refleksi teologi dalam konteks Asia. Buku ini merupakan kumpulan serial tulisan teolog Asia yang dikemas dalam perspektif oikumenis. Douglas Elwood adalah salah seorang intelektual, pendeta dan penulis berpengaruh Asia Tenggara. Douglas sebagai pendidik ia mengajar di Universitas Silliman Filipina. Ia menulis banyak buku, salah satunya; "TEOLOGI KRISTEN ASI - Tema-tema yang tampil ke permukaan". Dalam Buku ini Douglas mengumpulkan beberapa karangan yang ditulis oleh teolog-teolog Asia dalam rentang waktu sepuluh tahun. Termasuk menghimpun esai-esai dan rumusan pernyataan-pernyataan remsi yang dikeluarkan lintas wadah kekristenan Asia terait menangkapi situasi Asia Tenggata. Dalam Buku ini menemukan teologi baru dan etika sosial baru yang di kemas dalam kerangka yang baru dalam konteks kogret di Asia. Douglas menyoroti sejumlah tema yang menguraikan sejumlah pokok yang membentuk lokalisasi teologi. Saya membaca narasi yang dituangkan dalam buku ini semacam menunjukkan kesanggupan dan kemandirian teolog Asia olah nalar kritis dan ingin membangun rumusan teologisnya sendiri. Kontruksi Teologi Asia, mereka menolak persepsi pihak lain sebagai cara mencocokan konteks pribumi dalam pemberitaan Injil itu karena dianggap sebagai sesuatu yang asing. Bagi gereja di Asia, menyatakan memiliki kerangka dasarnya sendiri yang berbeda dengan ulasan pihak barat yang mereka mencoba refleksikan iman Kristen sesuai dengan konteks Asia. Atau dengan kata lain menolak memberitakan Injil yang ditungangi dengan misi atau ideologi lain yang pada dasarnya tidak murni.
Diskursus teologi asia mengembangkan pemikiran kritis hanya bentuk komitmen kepada Yesus Kristus dan mengembangkan refleksi teologi dalam konteks hidup yang dihayati dalam konteks Asia. Refleksikan teologi dalam kehidupan umat yang kogret dan firman Tuhan itu datang untuk menolong mereka. Harapan konstruksi teologi baru ini bertujuan untuk kritik atas kesempitan visi iman dan hidup kristiani. dengan demikian agar membebaskan kerangka teologi yang diikatkan dalam corak pemikiran yang lebih kebaratan. kemudian berupaya menemukan relasi sebagaimana telah dilakukkan oleh Kritus yang relasi dengan budaya dan masyarakat negaranya. Para Teolog Asia bangun teologi dalam konteks sosial dan mengarap pokok-pokok bahasan yang dirasakan dan secara nasional dapat disebut-sebutkan. Lokalitas budaya, sejarah masyarakat dan masyarakat khas merupakan fokus lefleksi teologi.
Komentar
Posting Komentar