Kasih Tidak Terbatas Dari Tempat Yang Maha Tinggi

KASIH TIDAK TERBATAS DARI TEMPAT YANG MAHA TINGGI


By Hengki Wamuni

Setelah Adam dan Hawa melakukan pelanggaran terhadap Firman Allah, membuat mereka hilang kesempurnaan dan sifat-sifat Allah yang terdapat pada mereka.

Dosa membuat mereka tak berdaya karena itu tidak membayar keselamatannya sendiri. Akan tetapi ada janji di Taman Eden bahwa ular akan diremukkan kepalanya oleh keturunan anak manusia (Kej 3:15). Tuhan sendirilah yang harus turun tangan. Mulia yang menjanjikan, pencipta menjadi ciptaan untuk membawakan manusia benar dihadapan Allah (Yohanes 3:16).

Tongkat kerajaan itu akan dikukuhkan dari Yehuda pada saatnya tiba seseorang yang berhak memiliki tongkat itu. Kekuasaa akan beralih padaNya. Dia akan rangkul bangsa dari empat penjuru. Semua orang akan datang di hadapan Allah dan menyembah Allah yang benar (Kejadian 49:10).

Tuhan sendiri akan memberikan pertanda, dari seorang perempuan muda yang saleh akan melahirkan seorang anak laki-laki yang namanya disebut Allah Menyertai Kita-Imanuel (Yesaya 7:14).

Selama rentang waktu ribuan masa, akhirnya Janji itu nyatakan ke dalam dunia di kandang domba yang biasa. Dia yang mulia hadir tempat hina tempat hewan sebagai korban sembelihan tebus dosa. Yesus lahir tempat hina itu mengambarkan keadaan dosa yang begitu besar mencapai puncak.

Kabar lahirnya Raja Mulia yang menjanjikan itu telah disaksikan mewakili berbagai golongan manusia dan lapisan ciptaan: dimulai pertama dari malaikat Allah saat menitipkan pesan bagi manusia ke bumi, hamba Allah, perempuan yang diwakili dara Maria, Yusuf wakili kaum laki-laki, mewakili ibu oleh Elisabeth, Zakharian untuk bapa, bayi dari bayi Yohanes dalam kandungan Elisabeth, orang lemah yang terima berita sukacita pertama dari gembala (penjaga kawanan domba), raja yang diwakili Herodes Agung, ilmuwan para ahli nujum, benda ciptaan Tuhan di langit (bintang), dan benda atau kekayaan pemberian Tuhan di bumi melalui Emas, Mur dan Kemenyan yang dipersembahkan kepada bayi Raja Salem. EMas, Mur dan Kemenyan bukan persembahan biasa tetapi memberikan kehormatan sebagai Raja Agung, Allah yang omnipoten (kekal dan penguasa bumi dan surga) dan sebagai Allah pemilik segala-galanya; kekayaan, kejayaan dan kekuasaan.

Yesus lahir di kota Daud, Betlehem menjadi saksi Sejarah (Mikha 5:1).

Dia Datang sebagai Bayi Di Palungan.
Dia Datang Dengan Kasih.
Dia Datang Membawa nilai-nilai benar dan kesetaraan.
Dia Datang Membawa Kabar Baik.
Dia Datang Membawa  Anugerah (Yesaya 9:1-7).
Kita Rayakan Kelahirannya Sang Penebus Raja Agung.
Kelahirannya Membawa Pengharapan.

Kini sekarang Firman Telah Menjadi Manusia dan Tinggal Bersama Kita.

Dia Menjadi Kasih Bagi Yang Dibenci.
Pengharapan, Bagi Yang Putus Asa.
Kelegaan, Bagi Yang Lelah.
Keselamatan Bagi pendosa.
Keadialan bagi yang ditindas.
Kedamaian atas permusuhan.
Dialah Pengorbanan Kita.
Lahir Untuk Mati.
Kemenangan Kita Atas Kematian Kita.
Raja Kita Selamanya.
Mari kita sembahlah Dia dgn sepenuh hati.

Komentar