Khotbah Minggu Raya Pagi
Jemaat Yerusalem, 09/06/2024
By
Hengki Wamuni
Teks :
Matius 16:1-4
Tema : MEMBACA GAMBARAN DIRI KITA DALAM KRISTUS
PENDAHULUAN
Tema
“Membaca Gambaran Diri Kita Dalam Kristus” ini refleksi dari peristiwa dimana
perlawanan antara penolakan terhadap Yesus sebagai Mesias oleh kelompok haluan
keras pemimpin keagamaan Yahudi dan kecaman Yesus terhadap keras hati orang
Yahudi menolak penyediaan berkat keselamatan Allah di dalam Kristus.
Tengah-tengah kehidupan orang Yahudi tersebut terjadi suatu kekosongan rohani
ketika enggan menerima keselamatan yang telah diberikan Allah dalam Kristus.
Penolakan orang Yahudi berkat keselamatan Allah akhirnya beralih dan menjadi
kekayaan bagi suku bangsa lain (Roma 11:12). Kelakuan pencerobohan mereka membuat
sama sekali sukar mengerti tanda pengenapan janji dan nubuatan serta sulit
membaca sikap merintangi jalan perubahan hidup yang di tawarkan Kristus.
Maksud
membaca gambaran diri adalah sesudah Kristus memikul beban dosa dan kesalahan
kita, termasuk orang-orang yang pernah menolak Yesus, kini Roh Allah dapat menjadi
promotor dan pengerak kehidupan orang-orang yang percaya kepada Kristus sebagai
Tuhan dan Juruselamat hidup. Sehingga Roh itu memimpin kepada jalan kebenaran, mencelupkan
mata rohani kita akhirnya bisa membaca dan membedakan mana yang benar dan baik
sesuai dengan Firman dan kehendak Allah.
Siapa
Orang Farisi Dan Saduki?
Orang
Farisi dan Saduki adalah dua golongan pemimpin keagamaan Yahudi. Dari segi iman
maupun pandangan teologisnya mereka saling bertentangan dan saling tidak
menyukai. Namun mereka bersekutu menjadi musuh Yesus. Kalau begitu sebuah
pertanyaan mendasar yang penting sekali adalah, mengapa kelompok Saduki dan Farisi
menolak percaya kepada Yesus sebagai Mesias yang telah dinubuatkan dalam kitab Taurat?
karena Ia menolak atas seluruh tradisi dan sistem keagamaan Yahudi yang tidak
berjalan sesuai Firman Allah. Karena mereka adalah orang-orang yang sangat
radikal dengan setia menjalankan dan menaati seluruh hukum tradisi ke-Yahudian
dengan teliti, maka separu dalam kitab kenopsis menarasikan dalam pelayanan
Yesus sering pertemukan dua golongan tersebut dan terjadi perdebatan yang
sengit dam ajukan pertanyaan-pertanyaan yang ingin mencelakakan Yesus. Akan
tetapi selalu argumen Yesus itu membuat mereka tidak mampu lagi menantang Dia.
Perenungan kali ini kita akan melihat setelah
dibagi ke dalam tiga bagian;
1.
YESUS
MENGENAL MEREKA (Ayat 1-2)
Dalam
situasi kehidupan sosial dan politik Romawi orang Yahudi mendapatkan anjaman
kuat terhadap kebudayaan orang Yahudi. Dalam keadaan himpitan budaya dan
politik serta keagamaan tersebut mereka menafsirkan terhadap Janji Allah dan
nubuatan tantang Mesias paling tidak tiga hal, yaitu;
- Pertama memaknai nubuatan terhadap Mesias secara politis. Mereka berfikir Mesias itu akan datang dan membebaskan mereka dari cengkaman kekuasaan kekaisaran Romawi dan mendirikan kerajaan dunia yang lain.
- Yang
kedua Kristus yang akan datang memimpin suatu pemberontakan melalui sebuah
sistem dan strategi perjuangan bagi pembebasan orang Yahudi.
- Dalam
tekanan dan potensi alkulturasi budaya Yunani, orang Yahudi dengan teliti
menjalankan hukum tradisional mereka.
Akan
tetapi ajaran dan khotbah Yesus jauh berbeda dengan apa yang dinanti-natikan
oleh orang Yahudi. Ajaran dan rafsiran pemimpin agama Yahudi meredupsi Firman
Tuhan dengan memuatkan unsur hukum tradisional dan logika manusia terjadi
praktek menambah dan mengurangi makna Firman Tuhan. Mereka menjaga perilaku
hidup pietisme dengan berusaha menghindari orang-orang jahat (berdosa), memeras
rakyat jelata dan fakir miskin, para imam terlibat dalam perdagangan di rumah
Tuhan tempat beribadah kepada Tuhan dan hidup bergama sangat menonjol. Secara
terang-terangan ajaran dan dalam pelayanan Yesus menolak seluruh tradisi dan
sistem keagamaan yang tidak berjalan menurut Firman Tuhan yang sesungguhnya. Yesus
duduk bersama dengan kerumunan orang-orang jahat, mengangkat martabat perempuan
dan kaum rentan yang menjadi objek eksploitasi sistem keagamaan Yahudi.
Seruan
pertobatan dan ajaran Baru yang diperkenalkan oleh Yesus menjadi anjaman bagi
kedudukan dan nasip bagi pemimpin keagamaan Yahudi. Disinilah awal orang Saduki
dan Farisi menolak Yesus sebagai Mesias dan bersekongkol secara rahasia dalam rencana
ingin membunuh-Nya.
Kristus
dengan sepenuhnya mengetahui isi hati apa yang sedang mereka pikirkan. Ia juga
mengenal dengan sempurna bagaimana konsekuen dan nasip bagi mereka kelak.
Karena Ia mengetahui bahwa kedegilan hati mereka membuat sulit membaca dan mengerti
atas tanda-tanda yang sedang terjadi (2 Korintus 4:4). Dalam ayat pertama menjelaskan
ketika menghendaki suatu pertanda lain di langit, Dia sudah mengetahui rencana
mereka. Permintaan mereka bukan sungguh-sungguh ingin mengenal Yesus lebih
dekat, tetapi dengan rencana ingin menjebak Dia. Sekalipun dengan mudah Ia bisa
membuat mereka terkesan mengadakan tanda yang lebih spektakuler dari permintaan
mereka, akan tetapi sama saja mereka tetap tidak akan percaya. Maka itu pernyataan
yang sangat tegas Yesus menyebut mereka angkatan yang jahat dan tidak ada
toleransi bagi orang-orang yang menghujat atau menghina pekerjaan yang dipimpin
oleh Roh Allah baik di dunia saat ini maupun dunia akhiratnya (Matius 12:31). Lalu
hanya memberikan sebuah tanda dari Nabi Yunus. Bahwa kelak akan menjadi jelas
bagi mereka melalui sebuah pergulatan sengit melawan sifat kejahatan menjadi
damai, menghancurkan keras hati menjadi lentur serta membebaskan kehidupan yang
tertawan dalam dosa melalui penyaliban. Pada saat semua ini terjadi, maka
diberikan anugerah bagi orang yang menolak-Nya supaya diselamatkan, disitulah
Firman Allah bagi mereka menjadi jelas.
Jemaat
Tuhan yang dikasih Kristus;
Hari-hari ini ada
banyak orang sedang berlaku munafik dan tidak jujur. Dewasa ini banyak orang
suka memilih-milih ayat dan manupulasi makna lalu Firman Allah itu dijadikan
sebagai sarana memenuhi keinginan dan argumen. Adapun juga berfikir berlagak
tahu dan sudah mengerti Firman Allah sehingga menjadikan salah tafsir. Jika
demikian, ada yang salah dalam diri kita. Hal ini menjadi masalah yang serius, karena apa
yang kita mengerti tentang kebenaran Firman Tuhan itu akan mempengaruhi pada keputusan-keputusan
yang kita ambil dalam kehidupan ini dan akan menentukan nasip masa depan hidup
kita. Jalan Tuhan bukan jalan kita, sehingga kita harus memaksakan keinginan
kita. Maka itu kita harus berhati-hati terhadap Yesus.
Karena
tidak ada hal rahasia bagi Dia. Sebab Ia mengenal lebih dekat pribadi lepas
pribadi. Ia menjadi saksi hidup yang setia dalam seluruh rangkaian proses hidup
dengan sempurna. Ia ketahui saat kita berbuat baik atau jahat, berpura-pura
atau sungguh-sungguh. Semuanya Kristus menjadi saksi hidup yang amat setia.
2.
MEMBACA
TANDA-TANDA ZAMAN (Ayat 3)
Membaca
tanda-tanda zaman merupakan cara kita memilahkan, memaknai dan meresponi setiap
hal yang terjadi dalam diri kita dan lingkungan dimana kita hidup.
Dalam
konteks Alkitab, membaca tanda-tanda zaman yang dimaksudkan oleh Yesus adalah
tanda-tanda pengenapan janji Allah dan nubuatan para nabi mengenai diri-Nya. Tanda
segera tibah waktu keselamatan Allah terjadi, tanda pelepasan dan pengampunan,
tanda-tanda hadirnya kerajaan Allah, tanda pelepasan belenggu dosa, tanda
berakhirnya kekuasaan Iblis yang akan dikalahkan Kristus. Yang terjadi melalui
mujizat menyembuhkan dari berbagai jenis sakit, menghidupkan orang mati,
memberi makan banyak orang, mengubah air biasa menjadi anggur dan sebagainya.
Pada
saat orang Yahudi menolak percaya kepada Yesus pada waktu yang sama mereka
menolak semua pelepasan dan pengampunan dosa struktural dan dosa buta hati
mereka, serta perubahan hidup yang ditawarkan oleh Kristus melalui suatu
pertobatan.
Jemaat
Tuhan yang dikasihi Kristus, apakah ada yang masih mau menolak dengan berbagai
alasan terhadap tawaran Kristus dalam suatu pertobatan?
Secara
praktis dalam konteks kita kekinian tentang membaca tanda-tanda zaman tersebut
kita akan melihat dalam dua sisi; pertama peringatan dosa dan ajakan pertobatan
secara pribadi, kedua membaca situasi lingkungan kita dan memaknai sesuai iman.
2.1.
Cermin
Diri Dalam Kristus
Saat ini tidak bisa mengatakan lagi sulit mengerti bagaimana
Allah bekerja di dalam proses penyelematan pribadi lepas pribadi, Karena Ia
telah menebus dan telah menghancurkan kelaliman dan kesombongan dalam Salib-Nya
(Yesaya 53 dan 66). Melalui pengorbanan diri-Nya, kini Dia mengantarkan kita
pada suatu pertobatan. Sehingga Roh sendiri membawah kita pada satu tingkat
pemahaman kebenaran dan mengantarkan kepada jalan kebenaran itu sendiri
(Yohanes 16:13; Roma 8:16).
Oleh karena itu, apa yang Yesus harapkan saat ini kunci
pertama mengenal diri yang sebenarnya dalam Kristus adalah pengakuan dengan
tulus terhadap dosa. Pengakuan yang sungguh-sungguh yang lahir dari hati akan
mengerakkan hati Allah dan menyatakan kasih karunia dan pengampunan (1 Yohanes
1:9). Melalui pertobatan akan mengenal betapa bodoh dan hidup kita yang penuh
dengan dosa-dosa.
Langkah berikutnya, kita harus punya Persekutuan yang
sungguh-sungguh dengan Allah melalu pembacaan dan mendengarkan setiap khotbah yang
disampaikan oleh hamba-hamba Tuhan dalam setiap waktu dan momen. Dengan
demikian, Firman itu sendiri akan mengajari hal-hal baru tentang kebenaran,
menegur dan memberbaiki kesalahan, serta membimbing kepada jalan menyenangkan
Allah (2 Tim 3:16). Tahap ini kita mulai melihat jalan menuju mengenal jati
diri dalam Yesusu.
Kemudian, tahap selanjutnya tetap hidup dalam panggilan.
Apabila hidup kita menyatu dengan Kristus, kita menjadi bebas dari segala
kecenderungan dosa dan hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus kepada terang Kristus
yang baru (2 Kor 5:17). Kita diangkat menjadi anak-anak Allah, dengan sempurna
telah mengenal diri yang Sesungguhnya. Kita lepaskan dari segala kecenderungan
dosa dan beriman serta percaya kepada Kristus merupakan pengenalan jati diri
yang sesunggunhnya.
2.2.
Membaca
Tanda-tanda Lingkungan
Era ini jaman yang menjadi tantangan iman yang berat bagi
kita semua.
Zaman ini tua muda dan dewasa sedang terkena kecanduan smarphone/heanphone.
Dalam setiap detik kita tontonkan tanpa seleksi berbagai hal positif dan
negatif yang ditampilkan oleh iklan-iklan media mainstream. Tanpa seleksi
mengonsumsi berbagai hal membuat iman kita jatuh. Melalui industri berbagai
platform ini, adapun juga berbagai ajaran yang dipaparkan melalui kanal
Youtube, media tiktok, fb dan jejaring sosial lainnya yang kita baca membuat
meragukan iman kita. Bagaimana kalau kita jarang atau sama sekali tidak membaca
Alkitab dapat seleksi mana yang ajaran sesat dan kebenaran asli? Tentu saja
tidak bisa. Roh Tuhan akan bekerja dalam pengetahuan kita supaya dapat
membedakan ajaran yang bersumber dari ajaran palsu dan yang berasal dari
kebenaran Firman Tuhan yang benar. Dengan semakin kita setia dan rajin membaca
Alkitab, Roh Allah memimpin dan mencerahkan kepada kita setiap jalan menurut
kehendak-Nya (Roma 8:16).
Dalam hubungan dengan pembacaan tanda-tanda zaman ini juga
tidak terlepaskan dari situasi kita saat ini. Dimana dalam situasi Papua yang
begitu menyingkat segala bentuk kekerasan kemanusiaan yang sedang dipraktekkan
oleh penguasa adalah juga sebagai sebuah panggilan supaya kita dapat membaca
sesuai dengan panggilan iman.
Menyeleksi atas segala macam peristiwa
dalam hidup ini kita memerlukan mata rohani yang baik. Pertobatan dan
mengadakan hubungan yang semakin intens dengan Kristus membukakan mata Rohani
untuk membaca keadaan diri dan situasi sekitarnya sesuai kehendak Allah.
3.
KESIMPULAN
Apa
yang kitab baca dari karakter dan sikap orang Yahudi menjadi contoh dan
pelajaran bagi kita saat ini supaya kita dapat intropeksi diri melihat
kehidupan yang selama ini kita jalani. Bagi orang Yahudi menjadi sulit biar
sang Firman yaitu Yesus Kristuslah yang menguji hati mereka. Pada kenyataannya
justru mereka menjadi keras kepala sehingga tidak ingin diperbaharui pola pikir
dan tingkah laku yang salah. Sebab mata hati dan pikiran telah dibutahkan oleh
keinginan yang serakah. Maka bagi orang-orang ini sama sekali Yesus tahu bagi
mereka tidak ada peluang untuk bertobat dan diselamatkan.
Jemaat
Tuhan yang di kasihi Kristus, Masing-masing kita berhati-hati jangan sampai
Kristus menolak kita juga.
Pada
hari-hari ini banyak orang merasa diri benar, setia dan berlagak tahu Firman
Tuhan. Di saat yang sama di rumah kita masing-masing sedang bercerita
menjelek-jelekan orang, suka menyimpan dendam terhadap sesama, pada saat yang
sama kita masih aktif ke gereja dan mendengarkan khotbah-khotbah. Dengan
aktivitas dan pekerjaan sehari-hari kita sering mengabaikan baca Firman Tuhan
dan lupa berdoa.
Disinilah
Firman Tuhan pada hari ini sedang mengetuk setiap hati kita saat ini. Ia sedang
tawarkan solusi, hanya satu yang Ia minta agar dengan lembut mengakui dosa lalu
menerima tawaran seruan pertobatan-Nya.
Oleh
karena itu, janganlah menjadi manusia yang dua rupa, yaitu bagian kanan rupa
baik tapi tetapi bagian kirinya rupa buruk akan tetapi manusianya satu. Jadilah
diri sendiri dengan memastikan Kristus yang utama. Kalau sudah bertobat mari
kita hidup dalam panggilan Allah (Efesus 2:10). Kalau ada yang masih bergumul
dengan kecanduan, kenikmatan, keinginan yang berlebihan, kesulitan menemukan
pertobatan yang sungguh-sungguh, Firman ini menjadi menguatkan kita agar
memastikan hidup sesuai Firman dan kehendak Allah.
TUHAN mau kita semua harus percaya supaya diselamatkan oleh Yesus (Yohanes 6:40). Tuhan memberkati Amin.
Komentar
Posting Komentar