HARI ULANG TAHUN JEMAAT YERUSALEM KAMPUNG HARAPAN GEREJA KINGMI YANG KE-19

HARI ULANG TAHUN JEMAAT YERUSALEM KAMPUNG HARAPAN GEREJA KINGMI YANG KE-19 

Pewarta: Hengki Wamuni

Pada hari ini 01 Oktober 2024 merupakan hari ulang tahun Jemaat Yerusalem memasuki usia yang beranjak dewasa mencapai ke- 19 tahun. Pada momentum hut ini seluruh anggota Jemaat dapat refleksikan suka dukanya oleh pendiri dan pioner pertahankan keinginan bangun rumah Tuhan di tengah berbagai gesekan dan tantangan iman. Supaya penghayatan tersebut menjadi landasan pijakan kita membangun Jemaat ini di tengah pesatnya kemajuan dan perubahan dunia kontemporer. Jemaat Yerusalem adalah pecahan dari jemaat Makenowai kampung Harapan pada saat itu masih bergabung dengan denominasi GKII pada 2006 lalu. Peristiwa penting yang menjadi latar belakang berinisiatif untuk mendirikan Jemaat baru ini merupakan berawal dari ketidakpedulian gembala sidang dalam pelayanan seremonial dan layanan pastoral khususnya kepada warga Jemaat yang berasal dari gunung, selain permasalahan pengaturan keuangan gereja yang tidak transparan oleh BPJ. Peserta HUT dihadirkan oleh seluruh Jemaat Yerusalem. 

Iven Hut jemaat di bawah sorotan tema "Bertambah Teguh Di Dalam Iman" Kolose 2:7. Gagasan tema ini mengacu pada beriman teguh pada Kristus di dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. 

Membacakan Sejarah Berdirinya Jemaat Yerusalem

Unsur penting dari perayaan HUT ini adalah membacakan naskah sejarah berdirinya Jemaat Yerusalem. Itulah sebabnya, Kilas balik berdirinya jemaat Yerusalem adalah sebagai berikut. Mahasiswa asal pegunungan tengah papua yang sedang menempuh pendidikan sekolah teologi STT Walter Post Jayapura hampir semua tinggal di Asrama kampung Harapan. Kampung harapan adalah tanah aset Gereja Kingmi di tanah Papua. Jemaat yang bermayoritas orang Gunung yang berasal dari 8 suku yang sedang menghuni Asrama Teologi Kampung Harapan menilai belum terlalu peduli dengan pelayanan pastoral dan kunjungan doa, termasuk pelayanan seremonial seperti pimpin upacara pemakaman, ulang tahun anak, perayaan syukuran dsbnya. Dari sini mereka merasa telah ditinggalkan oleh gembala sebagai penjaga dan pengayom domba-dombanya. Sekalipun sebagai domba-dombanya selalu berharap kepekaan dan merindukan nasehat Firman Tuhan. 

Pada suatu ketika ibu Julita Murib meninggal keluarganya bapak Matius Murib jumat 19 Agustus 2006. Sehingga pagi itu keluarga duka pergi menyampaikan minta pelayanan pemakaman kepada gembala sidang Makenowai. Tetapi hari sudah siang sampai belum ada respon balik. Maka, pelayanan upacara pemakaman diambil alih oleh Johan Alom. Setelah pemakaman selesai malam pada hari yang sama Johan Alom salah satu mahasiswa STT Walter Post Sentani ini mengundang 12 orang penghuni asrama Kampung Harapan. Dalam pertemuan tersebut Johan Alom menyampaikan pemikirannya berkenaan dengan membuka persekutuan doa. Atas penyampaian maksud tersebut terjadilah dua opsi; 1) 6 orang ingin pindah jemaat ke Zebaoth Waena, 2) sementara 6 orang lainnya menyetujui buka persekutuan Doa di kampung harapan. Pilihan opsi kedua yang bersepakat usulan Johan Alom dengan beberapa pertimbangan; 1) kesulitan ongkos transportasi kalau beribadah di Waena, 2) jaraknya jauh, 3) para mahasiswa keluarganya berat karena istri bersama anak-anaknya. Akhirnya dalam pertemuan perdana bersepakat setiap minggu adakan ibadah di kompleks asrama. Dasar pemikiran membuka pos Doa ini adalah usaha dan keinginan oleh mahasiswa itu untuk mengisi kekosongan pelayanan tadi. Jemaat harus mendapatkan penguatan melalui motivasi Firman dan kepekaan pelayanan secara individu dan kelompok. Mereka adalah orang-orang beriman yang Roh Allah sudah tuntun mereka agar Jemaat yang diabaikan tersebut bisa dapat akses layanan yang lebih sungguh-sungguh. Mereka sudah bergumul, Jemaat yang tidak peka oleh induk tidak boleh jatuh kepada oknum lain, tetapi konstan bertahankan sebagai umat pengikut Kristus. Semangat dan usaha yang niatnya baik untuk kepentingan kebaikan Allah sudah barang tentu itu akan digerakkan oleh pekerjaan Roh Allah sehingga gesekan oleh berbagai arah tidak pernah memadamkan gerakan tersebut. Impian pioner Jemaat ini untuk mencapai suatu cita-cita yang mulia supaya anggota Jemaat mendapatkan hangat cinta kasih kebapaan dan supaya berharap gembala ada bersama saat duka maupun duka sebagai penyemangat maupun penghibur. 

Nama tokoh-tokoh Pendiri Jemaat Yerusalem (Belum menyusun secara lengkap menurut gembala sidang Ev. Arinus Dewerek, S. Th) 

Agar kebenaran sejarah tetap diabadikan, maka berikut ini tokoh-tokoh inisiator dan orang-orang pertama sebagai pendiri jemaat Yerusalem, 1) bapak Adrias Balingga, 2) Yohan Dewerek, 3) Matius Murib, 4) Mundius Wenda, 5) Matius Kombo, 6) Yonatan Tabuni, 7) Denus Wenda, 8) Tom Gombo, 9) David Miagoni, 10) bapak Anike Keya, 11) Markus Yob, 12) Mekinus Dewerek, 13) Ibu Dortina Murib, Ketus Elas, 14) Urbanus Murib. Dalam catatan penting gembala sidang menyampaikan bahwa kedepan akan diadakan pelurusan sejarah. Tetapi nama-nama yang telah tercantum di atas dari sebagian yang telah diketahui dan disusun bersama dalam beberapa pertemuan internal antara pendiri dan para saksi mata sejak Jemaat ini dibentuk. 

Berdirinya Jemaat Yerusalem Pertepatan Gereja KINGMI Berpisah Dari GKII Tahun 2006

Tahun 2006 setelah baru saja gereja ini kembali ke KINGMI berpisah dari denominasi GKII dalam konfrensi Nasional Bogor Jawa Barat, di kota Jayapura banyak terjadi peristiwa perkelahian, merampas aset gereja dan lakukan protes dalam bentuk demonstrasi maupun melalui jalur hukum oleh petahanan GKII. Begitu pun juga sistem gereja Kingmi ini baru persiapkan sinergitas sistem sentralisasi (koordinator) dan desentralisasi (Klasis) termasuk menyiapkan dasar hukum mendapatkan perlawanan serius dari berbagai arah oleh anggota denominasi GKII bekerja sama dengan anggota kepolisian. Kemungkinan pengabaian pelayanan terhadap kompleks mayoritas orang gunung ada keterkaitan dengan alasan masalah organisasi denominasi. Pada waktu itu Ketua Klasis Jayapura Gereja KINGMI di tanah Papua koordinator Mamta adalah Pdt. Adrias Monim, S. Pdk, maka secara langsung pengurus atau tim Persekutuan Doa bernegosiasi dengan ketua Klasis. Pdt. Adrias Monim adalah ketua Klasis pertama setelah kembali ke gereja Kingmi. Hasil negosiasi tersebut akhirnya ketua Klasis mengizinkan membuka Persekutuan Doa. Setelah pulang pada tanggal 27 Agustus 2006 tepat ibadah penutupan duka di kediaman Johan Alom ini, mengundang ketua Klasis Jayapura supaya melayani khotbah sekaligus mendoakan tempat Persekutuan Doa. Puji Tuhan ibadah pertama berjalan aman. 

Prosesi Pemberian Nama Jemaat Yerusalem

Setelah beberapa minggu lewat, pada 10 September 2006 dipindahkan tempat ibadah ke Aula rumah bekas misionaris Kampung Harapan. Berikutnya tanggal 19 September atas arahan pengurus Klasis menunjukkan gembala Johan Alom dan mengangkat beberapa anggota Majelis. Kemudian minggu berikut 24 September bagikan tugas kepada semua anggota Jemaat supaya rancang nama baru serta memberikan arti sesuai nama yang mereka berikan. Hasilnya pada 01 Oktober 2024 telah kemukakan nama jemaat melalui pertemuan perdana, yaitu Jemaat Yerusalem kampung Harapan. Pada tanggal yang sama dijadikan momen umumkan mendirikan jemaat baru kepada seluruh hadirin yang dipimpin oleh sekretaris Pos PI Markus Mofu. Sebagai kekuatan Pos PI umumkan 222 orang anggota Jemaat. Ibadah memberi nama Jemaat sekaligus mendoakan dipimipin langsung oleh ketua Klasis Pdt. Andrias Monim. 

Periodik Kepengurusan Jemaat 2006-2022

Berikutnya pengurus jemaat dari periode ke periode mulai tahun 2006 hingga 2024 yang berlangsung sekarang ini. Pengurus masa pelayanan status Pos PI 2006-2008 dijabat oleh Johan Alom sebagai gembala sidang, wakil gembala Markus Gombo, sekretaris Markus Yogi, Feri Gombo bendahara. Periode berikutnya mencalonkan oleh beberapa hamba Tuhan, yang terpilih adalah Peras Tabuni, S. Pak gembala sidang, Matius Gombo, S. Pak wakil gembala kemudian digantikan Ev. Denus Wenda, gembala III oleh Ev. Johan Dewerek, dan Johan Alom diangkat menjadi penasehat Jemaat Yerusalem. Pdt. Peras Tabuni menjabat selama tiga periode dari tahun 2008-2022. Pada tahun 2022 dalam persidangan rapat umum jemaat yang ke empat Ev. Arinus Dewerek, S. Th terpilih sebagai gembala sidang kepemimpinannya yang berlangsung sampai sekarang. 

Penutup Oleh Pengkhotbah

Sejarah jemaat Yerusalem telah dibacakan oleh gembala sidang Ev. Arinus Dewerek, S. Th. Pada HUT Jemaat ini merupakan sebuah momentum penting jemaat Yerusalem akan refleksikan suka dukanya oleh pendiri dan pioner pertahankan jemaat ini di tengah berbagai gesekan dan tantangan iman di dalam pelayanan. Tokoh pendiri dan inisiator adalah bapa rohani yang setia telah dedikasikan waktu dan tenaga mereka dalam menjalankan tugas penggembalaan umat paruh waktu. Mereka sangat bekerja keras bukan saja pelayanan dalam periode mereka, melainkan juga menyiapkan suatu warisan permanen bagi generasi berikutnya, yakni dirikan jemaat baru bernama Jemaat Yerusalem. Semangat dan pengalaman iman mereka menjadi teladan dan kekuatan bagi generasi sekarang supaya dengan teguh berpegang iman kepada Kristus di dalam melaksanakan mandat gembala. Betapapun rumit dan di dalam segala keterbatasan mereka tidak terpandang lemah dan berputus asa. Ada satu pengharapan besar yang terkandung di dalam semangat pertahankan dan terus jaga gereja ini hingga sekarang. Dan semangat itu kita terus jaga dan kembangkan. Pesan ini telah sampaikan melalui khotbah oleh Ev. Alinus Manga, S. Th.

Akhirnya mengakhiri ibadah dengan memotong kue ulang tahun dan makan jamuan bersama. 

Komentar