CORETAN KENANGAN SEJARAH YANG SAYA LAKUKAN BERDIRINYA ORGANISASI IKATAN PELAJAR MAHASISWA TEOLOGI ASAL PUNCAK, TIMIKA DAN INTAN JAYA SE-JAYAPURA
Tepatnya kala itu pada tanggal 19 Februari 2019 di Pos 7 Sentani kira-kira pukul 04:15 WIT.
Pada waktu itu teman-teman berkumpul untuk minta draft AD/ART kerangka bentuk suatu organisasi baru. Jumlah anggota tim 12 orang ditambah dengan pemateri Vic. Dominggus Pigai M. Th 13 orang.
Nama mereka adalah sebagai berikut:
1. Hengki Wamuni (Intan Jaya)
2. Mison Lokon (Yahukimo)
3. Akanius Kula (Puncak)
4. Yohanes Mayani (Intan Jaya)
5. Lukisan Mbogau (Intan Jaya)
6. Yanto Murib (Puncak)
7. Yutiu Wandikbo (Puncak)
8. Aminadap Ugipa (Intan Jaya
9. Norpen Bagubau (Intan Jaya)
10. Alinus Manga (Puncak)
11. Nopi Mayani (Intan Jaya)
12. Milson Manga (Puncak)
Merekalah pengerak utama untuk melahirkan sebuah game, dimana banyak orang suka dan datang bermain di dalam nya. Mereka itu pengaruh dan pengerak utama mengagas untuk menciptakan masalah besar yang akan bertanggung jawab atau membebani di pundak regenerasi turun temurun. Luar biasa bagi mereka yang pertama kali berhasil melahirkan sesuatu yang baru atau membawa masalah besar, karena mereka itu pembuat terobosan-terobosan baru pada jalan atau di lembaran baru, dari pada orang yang berjalan diatas aspal. Karena itu hargailah mereka walaupun sekurang/sejelek apapun, sebab merekalah inisiator pertama.
Dan kini sebutan telah terbentuk honai besar dengan diberikan nama IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA TEOLOGI ASAL PUNCAK, TIMIKA DAN INTAN JAYA SE-JAYAPURA yang dapat disingkat (IPMT-PUTIIN) Se-Jayapura.
Honai ini kami buat untuk dan oleh mahasiswa Teologi se-Jayapura, berkedudukan di Jayapura dan Orientasi operasi pendekatan Penginjilan ke tiga kabupaten yang telah disebutkan diatas tadi. Kami harap, honai yang telah bentuk ini tuk semua alumni mahasiswa teologi mohon dukungan moril dan materinya demi kemajuan dan perkembangan organisasi ini kedepan, sehingga dapat terwujud inti gagasan terbentuknya wadah formal ini, sehingga melaluinya mahasiswa dapat merealisasikan iman dan kognisi melalui pengabdian kepada masyarakat dengan pendekatan Penginjilan menjangkau basis tiga kabupaten.
Tetapi juga, menjadi mahasiswa teologi yang kreatif, reaktif dan adaptif serta implikatif sesuai target pencapaian kami tentang pembaharuan diri melalui kaderisasi paedagosis menyiapkan kader-kader pemimpin tuk masa depan bangsa dan negara, terutama daerah utusan kita di tengah-tengah benturan-benturan yang fleksibel dapat mempengaruhi dan interupsi manusia dan kehidupan di zaman ini.
Komentar
Posting Komentar