PERWUJUDAN SEDIKIT GAMBAR ALLAH MELALUI PENCURAHAN ROH KUDUS (PENTAKOSTA)
[Rema hari, Merenungan Keturunan Roh Kudus Genap Pada ke- 50 Hari]
Teks : Kis
2
Pokok : Perwujudan sedikit Gambar Allah Melalui
Pencurahan Roh Kudus
Pencurahan Roh Allah guna memenuhi dan mendiami
manusia-telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama dan digenapi pada hari
pendakosta (Kisah 2). Peristiwa ini telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama
dalam (Yesaya 44:3) digambarkan Roh Kudus sebagai air kehidupan yang
menyelamatkan dan memberkati manusia yang sekarat. Pencurahan Roh Kudus membawa
era baru, era gereja. Pada perjanjian Lama pencurahan Roh Kudus hanya terjadi
atas segelintir orang dan umumnya jangka waktu yang terbatas. Ketika Saul
diurapi sebagai raja Israel, Roh Kudus turun ke atasnya (1 Samuel 16:14). Roh
Kudus datang pada waktu tertentu dan pada bab kehidupan Otniel (Hakim
Hakim3:10), Gideon (6:34) dan Simson (Hakim hakim 13:25) guna memampukan mereka
untuk melaksanakan kehendakNya dan melayani Israel. Pada Pentakosta, Roh Kudus
dicurahkan atas orang-orang yang telah mempercayai Kristus dan dan tidak pergi
lagi.
Sebelum Yesus terangkat ke sorga, Ia pernah berjanji
akan mengutus seorang penolong (Roh Kudus) pada murid-muridNya (Yohanes 14:15).
Dan peristiwa pada hari Pentakosta merupakan pertanda pengenapan konvensi
Yesus. Peristiwa ini Lukas merekam secara lengkap (Kisah 2:1-4).
Pencurahan Roh Kudus atas umat
manusia merupakan pelantikan Perjanjian Baru yang telah disahkan oleh darah
Yesus Kristus (Lukas 22:20). Menurut ketetapan Perjanjian Baru, setiap orang
diselamatkan akan diberikan Roh Kudus (Efesus 1:13). Roh Kudus telah membabtis
(Karya Allah yang mempersatukan orang percaya dengan Kristus dan dengan
orang-orang percaya lainnya di dalam tubuh Kristus pada saat orang itu
diselamatkan). melalui pencurahan dan Ia datang untuk mendiami anak-anak Allah
secara permanen.
Dalam Kitab KPR ini mencatat tentang
pencurahan Roh Kudus kepada tiga kelompok yang berbada pada waktu yang berbeda
pula: yang pertama kepada orang Yahudi yang tinggal di Yerusalem, Yang kedua
kepada orang Samaria dan ketiga kepada orang percaya non-Yahudi. Yang artina
atas semunya ini bahwa Roh Kudus yang sama turun ke atas orang Yahudi, Samaria
dan non-Yahudi yang menandakan tidak ada gereja orang “Yahudi” atau gereja
“Samaria” atau gereja Romawi-yang ada hanya satu gereja, satu babtisan dan satu
Iman (Efesus 4:5).
Nah kembali pada topik bahwa Alkitab mencatat bahwa
secara umumnya di bumi manusia telah menampakkan sedikit wujud gambar Allah
yang sesungguhnya yang secara visualitas dapat dilihat tiga tahap. Tahap
pertama di Taman Eden sebelum kejatuhan manusia, yang kedua Kristus di bukit,
ketiga Yesus bangkit dan pada peristiwa pentakosta. Peristiwa pencurahan Roh
Kudus telah nyata bahwa orang-orang percaya telah menjadi lain dari yang lain.
Ketakutan, kegugupan, kebinggungan, kebodohan telah lenyap sekejap. Yang ada
keberanian, kata-kata penuh kuasa oleh Roh Allah. Alurkan lidah dan suara
kata-katanya penuh dengan pekerjaan keagungan Allah yang dapat menakjubkan
bangsa-bangsa, membuat orang-orang termanggu-manggu melihat keajaiban Tuhan.
Ketika orang tua kita Adam dan Hawa telah berbuat dosa
dan melawan perintah Allah, maka gambaran Allah dalam diri manusia itu telah
hilang tetapi tidak semua.
Pada saat Allah menciptakan alam semesta, Ia
menciptakan manusia akhir dari semua ciptaannya (terakhir). Tetapi Yesus
Kristus menciptakan manusia lebih awal kemudian rekontruksi jagat raya melalui
kematian dan kebangkiatanNya. Manusia pertama oleh karena adam maka telah semua
manusia telah mengenal dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 6:33)
tetapi oleh karena karya besar Yesus Kristus maka semua orang telah menggenal
kasih anugera Allah dan hidupnya kembali mengadakan sinergitas dengan Allah,
sesama dan alam.
Kasih dan anugerah Allah tidak membatasi oleh
penyelewengan dan pengingkaran serta kelalaian manusia. Ia terus kejar
seberapapun jauh tak hiraukan kita atas kemurahan dan panggilan Allah. Sewaktu
manusia pertama jatuh, Ia masih mengasihi. Tuhan panggil mereka dan membuat
pakaian hasil dari kulit seekor binatang untuk menutupi ketelanjangan mereka.
Ia menjanjikan keselamatan akan pemulihan hubungan ini. Penyertaan dan kasih
Allah terbukti dalam sejarah kehidupan nenek moyang kita bangsa Israel. Yesus
datang, dapat rupa manusia, menderita-mati, serta penurunan Roh Kudus. Semuanya
ini menandakan bahwa kasih Allah itu bernyala-nyala semangatnya sensitif
keselamatan kita manusia.Tuhan Allah rancang, ciptkan (melaksanakan) dan Roh Kudus
memberikan peneguhan.
Penurunan Roh Kudus membawa era baru. Pekerjaan Roh
kudus dua ribu-tiga ribu orang bertobat. Dari situlah telah terbentuk gereja
yang nyata secara terwujud apa yang dimaksudkan Yesus untuk nyatakan melalui
pekerjaan Roh Kudus.
Mempunyai Roh kudus itu tandanya bahwa kita milik
Allah. Roh kudus akan mengajarkan kepada jalan kebenaran. Roh kudus akan
membimbing kepada jalan Tuhan. Ia menjadi pendoa syafaat kita (Roma 8:26). Ia
bersaksi dengan roh kita (Roma 8:16). Ia memberikan kedamaian bagi jiwa kita.
Dalam setiap hidup ini Ia akan memimpin kita. Ia akan
berbisik lewat kata hati (naluria) kita sewaktu kita mau melakukan dosa. Setiap
manusia sudah memiliki Roh. Bahkan walau seorang belum percaya namun ketika
ingin tuk melakukan perbuatan dosa, sedikit dan pertama ada perasaan bersalah
walau tentang hal salah tidak pernah orang ajarkan kepada kita. Itulah tandanya
semua orang mempunyai roh Allah. Karena itu marilah kita selalu ikuti kata hati
kita, karena Tuhan berbicara lewat kata hati kita bahwa jangan perbuat dosa ini
dan dosa itu.
Kehidupan kita hari ini mengidentifikasi gambar Allah
yang sesungguhnya. Kehidupan Kristen, Tuhan mau supaya nilai-nilai hidup
sebagai orang-orang sudah diselamatkan itu akan diketahui orang, mereka belajar
dan ambil teladan dari cara hidup kita. Nilai hidup Kristen itu paling dasar
adalah mengasihi Tuhan Allah lebih dulu, mengasihi pribadi dan mengasihi
sesamanya. Kasih bukan sekedar kita berikan sesuatu (material) kepada orang
lain. Tetapi kasih yang seutuhnya ketika segalah perbuatan kita menjadi
kemuliaan Tuhan. Kasih itu damai, berbuat baik, tidak terlibat dalam hal
keberdosaan (ganti-ganti pasangan, mabuk, berjudian, pemalas, mencuri dst).
Oleh sebab itu, marilah kita merenungan
sungguh-sungguh dan menghayati betapa besarnya perbuatan Tuhan untuk demi
keselamatan kita. Ketika kita mau mencuri, Roh Kudus akan berbisik kepada kita
bahwa janganlah mencuri. Ketika kita melakukan perbuatan yang sifatnya
merugikan orang lain, Ia akan berbicara kepada kita bahwa jangan, berbuatlah
kebaikan bagi mereka. Marilah kita belajar banyak bagimana Roh Kudus bekerja di
dalam setiap pribadi kita.
Tuhan Yesus memberkati…!